[FF TAEJI] WE GOT MARRIED PART 8

Title: WE GOT MARRIED PART 8

Author: Icha Fasya Hapsari a.k.a Chaic/ichayam

Cast: Lee Taemin, Park Jiyeon

Support Cast: JB, SHINee member, Choi Sulli

Genre: Romance, Friendly

Rating: G-PG15

Length: Sequel

mianhae *bow* baru sempetin ngelanjutin WGMnya :’) makasih ya yang udah menunggu lanjutannya. netx, aku bakal usahain buat semaksimal mungkin ngelanjutin tiap partnya :’) makasih semuanya 🙂

mian kalo ceritanya gak sesuai sama yang kalian harapkan, sekali lagi mianhae *bow* -ichafasya

PART 8

JIYEON POV

“ahjussi, aku sudah boleh pulang kan?” tanyaku pada PD ahjussi.

“sudah, istirahat ya Jiyeon-ssi,” ucapnya. Aku mengangguk dan berjalan keluar bersama managerku.

“Jiyeon-ah, kau diberi waktu libur 2 hari, jadi pergunakan dengan istirahat ya” ucap manager eonni. Ye? Ah syukurlah akhirnya aku diberi libur juga.

Kami memasuki mobil dan pulang. Sungguh aku sangat lelah. Beruntung aku mendapat libur walau Cuma 2 hari, tapi bagiku itu sudah lebih dari cukup.

Kulihat Taemin juga tadi sangat lelah, Taemin? Ah tumben, sikapnya aneh. Biasanya ia mengajakku berbincang tapi tadi? Hanya diam dan malah mengangkat telfon dari Sulli. Tapi, setauku tadi ponselnya tidak berbunyi bahwa ada panggilan masuk.

Ia marah padaku?

Apa aku punya salah?

**

Yawn, sudah berapa lama aku tertidur. Hah, aku sangat lelah memang. Sepulang dari lokasi syuting aku langsung pergi tidur tanpa menghapus make upku, hah.

Aku pergi ke ruang TV dan tidak ada siapapun. Semuanya pergi. Dan aku? Ditinggal sendiri. Menyebalkan.

Aku menelfon Hyomin unnie.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Ya unnie kenapa? Kenapa ponselnya di matikan huh.

Aku menyalakan TV. Acaranya ya seperti itu-itu saja tidak ada yang menarik untuk ditonton. Aku ingin keluar dorm saja kalau gitu, tapi dengan siapa?

Taemin?

Aku mengambil ponselku dan mengetik sebuah pesan untuknya.

Send..

Kumohon kau bisa menemaniku keluar Taemin…

Pippip..

From: Taemin

Mianhae, aku sudah ada janji dengan orang lain.

Eo? Sudah ada janji ya.

To: Taemin

Oh..ne ^^ mianhae sudah mengganggu.

Send…

Canggung. Kenapa balasan pesanku canggung?

JIYEON POV END

TAEMIN POV

Pipip..

Pesan dari..Jiyeon? kenapa tiba-tiba mengirimku pesan? Bukannya jam segini dia di lokasi syuting DH2? Hah, kalau berbicara soal DH2 amarahku memuncak.

From: Jiyeon^^

Taemin-ah, bisa menemaniku pergi keluar sebentar? Aku bosan -_-

Jiyeon di dorm? Tidak di lokasi syuting DH2? Pergi temani nggak ya? Ah, kenapa dia nggak minta si JB itu, kan mereka dekat duh –jealous-

Send…

Sebenarnya berat untuk menolak ajakannya tapi aku masih sangat marah. Wajar kan jika aku marah? Aku ini kan suaminya, ya walau hanya di suatu acara memang.

Pipip..

From: Jiyeon^^

Oh..ne ^^ mianhae sudah mengganggu.

Canggung sekali jawabannya, yaish.

Cekrek..

“Taemin-ah, temani hyung ke supermarket. Persediaan susu pisangmu sudah habis(?)” ajak Key hyung.

“ye? Oke kita pergi sekarang hyung” jawabku.

“jangan lupa, penyamaranmu. Jangan sampai seperti waktu itu, kau dengan frontal tidak menyamar pergi ke toko buku, alhasil, kita terjebak tak bisa keluar” ceramah Key hyung. Haha aku hanya tertawa mendengarnya.

“ne hyungie”

—

Key hyung bilang hanya membeli persedian susu untukku, tapi ini? Dia malah mengajakku ke mall yang memang tidak terlalu ramai hanya untuk membeli baju. Please hyung, lebih baik kita pulang dan persiapan untuk comeback kita.

“Taemin-ah, bagaimana kaos ini? Aku ingin membelinya untuk sepupu di Daegu” jelasnya. Aku hanya mengangguk setuju agar cepat selesai acara belanja Key hyung ini.

“serius? Tapi warna kurang bagus, aku cari lagi” ucapnya dan pergi berlalu.

“hyung!! Ah, jangan lama-lama” ucapku.

Untung tidak terlalu ramai saat ini jadi masih bisa melepas penyamaran.

Bruk!!

“ah mianhae” ucap seorang yeoja di depanku. Aku hanya mengangguk kecil dan membantunya mengambil baju-baju yang ia bawa.

“ah kamsahamnida” ucapnya kembali. Aku seperti mengenal suaranya.

“ne,” ucapku dan melihat padanya.

“Jiyeon?” ucapku pelan.

“eo? Taemin? Se-sedang apa?” jawabnya sedikit kikuk. Kau bisa melihat sendiri kan aku disini menemani key hyung berbelanja.

“menemani key hyung, kau sendiri?” tanyaku singkat.

“berbelanja. Sudah lama aku tak pergi seperti ini, hmm aku duluan Taemin, bye” ucapnya dan pamit pergi. Aku hanya mengangguk. Aku tak yakin dia pergi-pergi sendiri seperti ini.

“Taemin-ah, sedang apa? Kau melihat siapa? Gunakan penyamaranmu Taemin-ah” omel Key hyung. Arasseo hyung.

Aku masih melihatnya di kasir dan pergi sendiri. Aku tak yakin jika ia pergi sendiri, tapi…

“Hyung, kau pulang lebih dulu saja, nanti aku akan pulang dengan taxi,” ucapku dan lalu pergi meninggalkan Key hyung. Aku masih mendengar Key hyung memanggilku tapi kuhiraukan saja.

TAEMIN POV END

AUTHOR POV

Dengan penyamaran yang begitu sederhana, Jiyeon masih dengan santai dan berani pergi ke pusat perbelanjaan sendiri. Sambil berjalan dengan santainya, ia memilih-milih pakaian laki-laki dengan asiknya, sampai ia berjalan dan menabrak seseorang dan ternyata itu adalah Taemin. Jiyeon lalu pergi meninggalkan toko tersebut dan pergi ke tempat yang ia mau.

Memang hari biasa tempat seperti ini tidak begitu ramai dan Jiyeon berjalan dengan santaipun tidak terlalu di perhatikan, tetapi dibelakang sana masih ada yang memperhatikannya.

Pipip

Ponsel Jiyeon berbunyi. Ia melihatnya pesan yang masuk, kemudian melihat kesekeliling.

“Jiyeon-ah” panggil seseorang. Jiyeon tersenyum manis.

“kenapa kesini? Tadi kau bilang kau bersama Key hyung?” tanya Jiyeon pada taemin.

“hyung pulang lebih dulu, aku akan pulang nanti. Aku masih ingin berbelanja,” jawab taemin berbohong.

Jiyeon terkekeh heran, “kau suka berbelanja?” tanyanya.

Taemin hanya diam membisu, “hmm terkadang” jawabnya, kikuk.

‘sesungguhnya aku khawatir jiyeon-ah kau pergi berbelanja sendiri seperti ini’ gumam Taemin dalam hati.

“kalau gitu, mau menemaniku berbelanja?” tawar Jiyeon untuk kedua kalinya. Taemin mengangguk setuju.

“ok, kajja” ajak Taemin dan menggandeng tangan Jiyeon dengan santai.

Jiyeon sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Taemin. Taemin dengan santainya tetap menggandeng tangan Jiyeon.

“kau mau kemana?” tanya Taemin. Jiyeon masih terdiam dan tetap terdiam. Taemin menoleh kearah Jiyeon.

“Jiyeon-ah?” ucapnya.

“bisa kau lepas tanganmu? Aku melihat beberapa fansmu didepan..sedang memperhatikan kita,” ucap Jiyeon sedikit takut.

Taemin menoleh kearah yang Jiyeon maksud, dan benar saja ada kurang lebihnya dua sampai tiga anak perempuan yang membawa kamera dan memperhatikan kearah mereka berdua. Taemin melambaikan tangannya kepada mereka dan tersenyum pada mereka.

“sudahlah, biarkan saja mereka. Kita kan suami-istri Jiyeon-ah,” ucap taemin.

“ya tapi itu dalam reality show, taemin-ah…ini dalam keadaan nyata kita. Aku..” belum selesai Jiyeon melanjutkan bicara, Taemin sudah berjalan kembali dan menuju salah satu cafe disana.

Mereka duduk disalah satu spot yang taemin pilih.

“ini salah satu tempat favoritku,” ucap Taemin. Jiyeon hanya tersenyum dan mengangguk setuju.

“kau mau pesan apa?” tanya taemin.

“hmm…apa saja, terserah kau” ucap Jiyeon to the poin. Taemin mengangguk dan memesan dua buah cheess cake dan cappucino hangat.

Jiyeon masih melihat kesekeliling untuk memastikan apa fans taemin itu masih disekitarnya.

“Jiyeon-ah, kenapa?”

“aku..aku hanya tak enak pada fansmu, Taemin..aku yakin, saat ini didunia maya mereka sedang membicarakan kita. Pasti yang mereka pikir kita berdua sudah merencanakan untuk pergi berdua seperti ini, tetapi pada nyatanya kan…”

“ya memang sudah direncanakan sejak tadi pagi kan? Kau mengajakku untuk menantarmu, jadi memang ini sudah kita rencanakan.” Potong Taemin.

“tapi tadi pagi kau kan menolak untuk pergi,”

“itu karna aku..” taemin berhenti bicara. Jiyeon mengerutkan keningnya.

“waeyo?” tanya Jiyeon.

“ah aniyo” ucap taemin sambil terkekeh.

‘taemin berbeda seperti kemarin dan kemarin kemarinnya, saat ini aku seperti melihat ia yang kukenal’ gumam Jiyeon sambil tersenyum memandang taemin.

“ya, Jiyeon-ah. Kenapa kau memandangku seperti itu?” tanya Taemin penuh curiga.

“ye? Haha aniyo. Gwenchana”

Pesanan merekapun tiba. Mereka menikmati hidangan mereka dan sesekali berbincang dan bercanda layaknya seperti sepasang kekasih.

Jiyeon mengambil ponselnya dan memotret cheese cake + capucinonya, dan memperlihatkannya pada taemin.

“terlihat sangat enak,” ucap taemin sambil mengacungkan jempolnya. Jiyeon terkekeh sendiri.

“akan kuupload di twitterku,” ucapnya. Taemin mengangguk setuju atas omongan Jiyeon.

‘twitter? Apa itu aku tak mengerti, Jiyeon-ah’ gumam taemin.

Jiyeon terpaku pada ponselnya, cukup lama ia memperhatikan ponselnya dan kembali menaruhnya. Kembali ia melihat kesekelilingnya dan berbisik pada Taemin.

“sudah kubilang, semua fansmu dan fansku membicarakan kita di dunia maya, kau bisa lihat isi mention pada twitterku, taemin-ah,” ucap Jiyeon pelan dan memberikan ponselnya.

Taemin membacanya perlahan dan seksama. Sesekali tersenyum, terkekeh dan tertawa.

“sudahlah, biarkan saja. Kan sudah kubilang, kau dan aku sepasang suami istri.” Ucap taemin.

“ya!! Itu hanya dalam reality show aissssh” kesal jiyeon.

“aku hanya takut, antisku bertambah, Taemin-ah,”

“antismu itu salah satu kekuatan terbesar untukmu, Jiyeon-ah,” jelas Taemin.

Jiyeon hanya terdiam dan mengerti maksud Taemin.

“kajja, kita kemana lagi?” tanya Taemin.

“kemanapun” jawab Jiyeon dan merekapun pergi.

AUTHOR POV END

JIYEON POV

Sangat lelah seharian ini aku pergi berbelanja, makan dan bermain layaknya seperti remaja-remaja lainnya. Dan lagi aku pergi ditemani oleh Taemin, ya kalian pasti tau siapa itu taemin. Aku merebahkan badanku ditempat tidur kesayanganku ini. Mengingat tadi aku sangat senang. Kyaaaaaaaaaaa. Kapan lagi aku bisa merasakan seperti kencan dengan pacarku. Ya, Jiyeon-ah Taemin itu bukan pacarmu.

Tring tring

Ponselku berbunyi, dan benar saja itu Taemin. Sepulang tadi ia janji akan menghubungiku jika ia sudah sampai dorm.

“yobosseo”

‘aku baru sampai dorm, Jiyeon-ah’

“eo? Ah ne ne”

‘cha, aku ingin mandi dulu. Kau juga ya Jiyeon-ah, besok pergunakan sisa liburmu untuk beristirahat, ara’

“hmm ne, araaseo”

Pip.

Kau tau? Seharian ini aku pergi bersama Taemin dan itu seperti kita sebenarnya adalah seorang kekasih. Aish, aku senang tetapi apa Taemin juga?

“Jiyeon-ah, eodiga?” teriak Manager eonni. Aku pergi keluar kamar dan menemuinya.

“waeyo eonni?”

“benar kau seharian ini pergi bersama Taemin?” ye? Eonni tau darimana. Eonnideul kan tidak tau aku pergi bersamanya.

“eo? Hmm waeyo eonni?”

“aish kau ini. Beberapa media cetak menghubungiku untuk menkonfirmasi apa benar hubungan kau dan taemin benar-benar terjalin di kehidupan nyata kalian, aku pusing bagaimana menjawabnya. Jadi aku tanya, apa benar kau tadi jalan dengannya?” tanya eonni kembali. Aku hanya mengangguk.

“sebenarnya aku pergi sendiri eonni, tapi disana aku tak sengaja bertemu dengannya. Lagipula Taemin pergi bersama Key oppa.” Aku mencoba menjelaskannyaa. Kulihat wajah manager eonni sudah memerah.

“Jiyeon-ah, aku memiliki foto kau hanya berdua dengan Taemin saja, aku mendapatkannya dari dunia maya.”

“eonni, sungguh kita bertemu disana dengan tidak sengaja, aku tidak merencanakan akan pergi bersama dengannya. Ya memang pada awalnya aku memintanya untuk menemaniku pergi tetapi ia tak bisa dan ternyata kami bertemu disana, eonni percayalah padaku..” Aku memohon pada manager eonni. Ya bisa kulihat wajah eonniku ini sangat khawatir.

“baiklah, nanti akan kujelaskan pada mereka. Sekarang kau istirahatlah,” pinta manager eonni. Aku mengangguk dan masuk ke dalam kamarku.

Apa taemin merasakan hal yang sama denganku? Apa manager oppa marah pada taemin? Dan key oppa yang akan marah juga pada taemin? Aish aku bingung.

Pipip

Ponselku berbunyi dan segera kuambil. Ada satu buah pesan.

Igeo??

JIYEON POV END

TAEMIN POV

“kau tahu? Ini sudah kesekian kalinya hyung bilang kalau kau ingin pergi gunakan penyamaranmu dengan benar, Taemin-ah” omel manager hyung padaku. Aku hanya diam mendengarkannya bicara.

“kau tahu? Fotomu dan Jiyeon sudah tersebar, Taemin-ah.”

“maafkan aku hyung.” Ucapku datar. Kulihat key hyung yang sedari tadi melihatku dengan tatapan kesalnya. Yayaya aku tahu hyung aku salah.

“Kibum-ah, lain kali kau beritahu adikmu ini,” masih ceramah Manager hyung. Sudahlah, jika nanti aku diminta untuk konferensi pers aku akan mengatakan yang sejujurnya kok.

“aku sudah mengingatkannya hyung, ternyata masih saja ketahuan.” Jelas Key hyung. Aku bisa melihat manager hyung dengan wajahnya yang memerah karna kesal kepadaku. Maaf hyung.

“kenapa kau pergi berdua dengan Jiyeon? Kenapa kau tidak ikut pulang dengan Kibum?” tanyanya dengan tegas.

“aku ingin refreshing hyung..” ucapku pelan. Sudahlah aku ini sudah besar, bukan anak 14tahun lagi yang kalian kenal dulu.

“tetapi tidak berduaan dengan Jiyeon, taemin-ah..”

“ne hyung, aku minta maaf. Lain kali aku tidak seperti itu lagi,” ucapku dan segera masuk ke dalam kamar. Kalau aku tidak masuk ke dalam kamar bisa sampai besok pagi aku diceramahi.

Lusa aku akan recording untuk Imortal Song, apa Jiyeon datang lagi ya?

Ah mengingat seharian ini aku sangat senang. Aku merasa aku dan Jiyeon seperti kekasih sebenarnya, tidak hanya di WGM haha. Menemaninya belanja, membawakan barang belanjaannya, mengajaknya ke cafe, aku sungguh seperti lelaki sebenarnya (?). ah, satu hal yang tertinggal, aku lupa berfoto bersamanya aish. Lain kali jika aku pergi dan hanya berdua dengannya, aku akan melakukan sesi foto bersamanya.

Aku mencoba menghubungi Jiyeon.

Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi

Sibuk? Jiyeon sedang menelfon siapa?

Kuketik pesan untuknya. Send.

Ayolah balas Jiyeon.

20 menit kemudian.

Tidak ada balasan. Oh arra, mungkin dia tertidur. Aku menarik selimutku dan tertidur juga.

TAEMIN POV END

AUTHOR POV

DH2 shoot location.

Jiyeon terlihat sedang berbicara dengan JB disudut ruangan.

“Jiyeon-ssi, kurasa adegan ini cukup sulit untuk kita lakukan” ucap JB.

“ne, aku tahu itu JB-ssi.” Ucapnya pelan.

“neo, gwenchana?” tanya JB dengan nada khawatir. Jiyeon menoleh dan menangguk pelan.

“Jiyeon-ah, aku melihat beberapa fotomu dengan Taemin di pusat perbelanjaan semalam, kau benar pergi hanya berdua dengannya?” tanya JB dengan hati-hati. Jiyeon kembali mengangguk.

“ne, waeyo?”

“ani, aku hanya memastikan. Kau benar memiliki hubungan dengannya ya? Tidak hanya dalam acaramu itu?” tanya JB kembali.

“aish, aniyo. Aku dengannya hanya berteman..” ucap Jiyeon pelan. JB tersenyum mendengarkannya.

“ah arra, -mengelus pipi Jiyeon- aku harap aku bisa berada diposisi taemin hyung sekarang, mengikuti acara itu bersamamu.” Ucap JB dan itu membuat Jiyeon tidak mengerti apa maksudnya.

“ye? Apa maksudmu?” tanya Jiyeon.

“ah aniyo. Cha, kita take sekarang” ajak JB dan menggandeng tangan Jiyeon. Jiyeon terkejut dengan perlakuan JB.

“JB-ssi,” panggilnya. JB menoleh “ya?”

“bisa kau lepas tanganku?” pinta Jiyeon. JB terawa kecil dan melepaskannya.

“ah mianhae” meminta maaf dan segera mengajak Jiyeon pergi.

—

“oppa, kau tak pernah mau menemaniku pergi tapi kau malah pergi dengan Jiyeon eonni” ucap sulli dengan tangisnya. Taemin yang melihat Sulli menangis segera menghapus air matanya dengan sapu tangan miliknya.

“sudahlah, kenapa kau menangis? Aku kan hanya pergi untuk refreshing dengannya..” jelas Taemin.

“ya! Tetapi kenapa oppa pergi dengannya? Kenapa tidak dengan aku?” teriak sulli di dalam ruang latihan di gedung SM. Taemin yang sedari tadi menahan rasa kesalnya membanting sapu tangan yang ia pegang.

“kenapa kau jadi mengurusi permasalahanku, Sulli-ya? Ini masalahku, ini urusanku, ini hakku ingin berbuat apa. Mau aku pergi dengan siapapun itu bukan urusanmu, arra?” ucapnya dan pergi meninggalkan Sulli.

“ya! Oppa!!” teriak Sulli.

“dan satu lagi, kita tidak memiliki hubungan khusus, Sulli-ya. Annyeong.” Pamitnya. Sulli hanya menangis mendengar itu. Taemin pergi keluar dengan santainya dan masuk ke dalam mobil.

“kau habis darimana?” tanya manager hyung.

“kamar mandi hyung. Kajja kita pergi sekarang hyung.” Ucap taemin datar.

—

Gedung KBS

Taemin sudah tampil dan sekarang waktunya untuk istirahat. Ia berbincang-bincang dengan artis-artis lain. Taemin pamit pergi keluar dan mengambil ponselnya.

“Jiyeon masih tak membalas pesanku waktu itu” ucap Taemin pada diri sendiri. Ia mencoba menghubunginya kembali.

“tak diangkat, mungkin sedang take” ucapnya kembali. Taemin pergi ke kantin dan membeli beberapa cemilan. Ia duduk dan melihat kearah TV kantin.

“DH2..” gumam Taemin. Ia menontonnya dengan tatapan berbeda.

“lagi-lagi…” ucapnya dan pergi meninggalkan kantin.

—

DH2 shoot location.

Jiyeon mengambil ponselnya dan melihat ada sebuah pesan dan panggilan dari Taemin.

“eonni, tadi ponselku berbunyi ya?” tanyanya pada managernya.

“ah, molla. Eonni tak mendengarnya.”

Jiyeon mencoba menghubungi Taemin kembali.

‘yobosseyo’

“taemin-ah, wae? Mianhae telfonmu tak kuangkat, aku sedang take..”

‘ne arrasseo Jiyeon-ah’

“Jiyeon baby, ppaliwa. Sebentar lagi kita take,” panggil JB tiba-tiba.

‘baby? Nugu baby Jiyeon-ah?’

“aaaa anniyo, itu itu JB. Nanti akan kutelfon lagi, annyeong”

Jiyeon segera menghampiri JB.

‘plak’

“Ya? Jiyeon-ah? Wae? Kenapa kau menamparku?”

“seharusnya kau yang bisa menjaga ucapanmu, JB-ssi” teriak Jiyeon dan pergi meninggalkannya.

JB hanya tersenyum kecil.

“arrasseo Jiyeon-ah, arraseo..”

—

“BABY?” teriak Taemin di dalam kamarnya.

“jadi benar ya, mereka benar memiliki hubungan special. Lalu aku? Ah aku hanya partner dalam sebuah acara saja. Ya benar, sudahlah Taemin jangan memikirkan yang tidak-tidak” ucapnya pada diri sendiri.

“Taemin-ah, waeyo? Kenapa berteriak?” tanya Key. Ia menggeleng cepat dan memaksakan diri untuk tidur.

“aku ingin tidur hyung”

“ah ne, besok kau syuting WGM lagi kan? Kau istirahatlah.” Mendengar WGM Taemin jadi kesal.

“ne hyung.”

TBC