[FF TAEJI] WE GOT MARRIED PART 11

Title: WE GOT MARRIED PART 11

Author: Icha Fasya Hapsari – @skehehdanicha

Cast: Lee Taemin, Park Jiyeon

Support Cast: SHINee, T-ARA

Genre: Romance, Friendly

Rating: +17

Length: Sequel

ps: ada adegan kissingnya jadi yang nggak kuat tolong angkat tangan ke kamera di pojok kanan atas (?) ^^ 

PART 11

AUTHOR POV

SHINee dan Jiyeon kembali bersiap untuk syuting mereka. Kemesraan Jiyeon dan Taemin masih dapat terlihat dari cara mereka berbicara bersama satu sama lain yang terlihat berbeda. Terlihat lebih nyaman satu sama lain. Key terus memperhatikan mereka yang asyik berbicara satu sama lain.

“ya! Ppaliwa. Kita akan memulai syuting kita lagi, aish.” Omel Key pada mereka.

“ah ne oppa ne,” ucap Jiyeon.

“kalian siap ya, camera roll action~”

Jiyeon membuka tasnya dan mengeluarkan isi tasnya. Terdapat kotak makan, beberapa snack dan minuman untuk SHINee. Dan ada sebuah box yang terlihat berbeda dengan yang lain dan ternyata itu untuk Taemin. Jiyeon mengeluarkan semua kotak makan dan memberikan kepada semua member SHINee. Key sempat protes mengapa punya Taemin terlihat sangat cantik sedangkan yang lain terlihat biasa.

“ya, adik ipar. Masa punya Taemin berbeda sendiri. Pasti isinya beda dengan yang kita dapatkan.” Ucap Key protes. Jiyeon hanya memasang tampang polos dan tak berdosanya kepada oppa-oppanya. Taemin yang merasa begitu special terlihat sangat bangga karna Jiyeon membuatkannya makanan khusus.

“ah buka makanannya. Aku ingin oppa dan Taemin mencicipi makanan buatanku,” ucap Jiyeon manja yang membuat semua member SHINee seperti ingin pingsan (?).

“ya, Taemin-ah, pantas saja kau merasa ingin terbang begitu mendengar adik ipar berbicara dengan suara seperti ini,” timpal Jonghyun. Jiyeon hanya terkekeh mendengarnya. Member SHINee membuka isi kotak makan mereka. Isinya terdapat sandwich yang begitu lezat. Taemin melihat kearah kotak makan hyungnya dan tertawa pelan.

“aku yakin Jiyeon membuatkan yang berbeda dan khusus untukku,” ucap Taemin yang membuat hyungnya merasa iri.

“aish, kalau seperti ini aku ingin ikut acara ini.” ucap Minho. Taemin membuka kotak makannya dan begitu terkejut ketika melihat isinya. Key dan Jonghyun melihatnya dan tertawa sepuasnya.

“hahaha ya Taemin-ah, ternyata kau tidaklah sama dengan yang kami dapatkan.” Ucap Key dengan tertawa terbahak. Jiyeon yang melihatnya hanya memandang dengan wajah tak berdosanya. Taemin memandang kearah Jiyeon penuh tanda tanya.

“kupikir isinya sama spesialnya dengan kotaknya..” ucap Taemin sedikit kecewa.

“ya, kau lihat isi dari sandwichnya Taemin-ah..” ucap Jiyeon protes. Taemin melihat isi dari sandwichnya. Taemin tersenyum malu dan terlihat bahagia melihatnya. Jiyeon ikut senang melihat Taemin bahagia seperti itu. Onew melihat isi dari sandwich Taemin dan merasa begitu iri.

“ah PDnim, aku mau ikut acara ini kalau istriku membuatkanku ini setiap hari.” Ceplos Onew yang membuat semuanya tertawa.

“gomawo Jiyeonnie~” ucap Taemin pada Jiyeon. Jiyeon menangguk. Dalam isi sandwich tersebut, Jiyeon menuliskan ‘hwaiting untuk Taeminnieku <3’. SHINee selesai istirahat dan bersiap untuk memulai pembuatan MV mereka. Jiyeonpun persiap untuk pulang karna ia ada jadwal lain.

“kamsahamnida adik ipar sudah datang kesini untuk melihat kami dan memang khususnya untuk melihat uri Taeminnie. Kamsahamnida untuk sandwichnya, kau bisa membawakannya untuk kami kedepannya setiap hari,” ledek Jonghyun yang membuat Taemin menegurnya.

“hajima Hyung-ah, Jiyeon hanya boleh membuatkannya untukku.” Ucap Taemin tak terima dengan pernyataan Jonghyun. Jonghyun hanya terkekeh dan menuruti permintaan Taemin. Mereka bersiap dan kembali ke tempat sementara Jiyeon pergi untuk jadwalnya yang lain.

CUT.

***

Jiyeon memerika ponselnya. Ini sudah tengah malam dan ia baru selesai untuk jadwal perfom mereka di beberapa tempat. Ia melihat eonninya yang sedang terlelap didalam van mereka.

‘sudah pukul 2 pagi’ gumam Jiyeon. Ia tak bisa tidur dan terus mengecek ponselnya. Ia membuka kotak masuk pesan. Pesan terakhir dari Taemin ia terima setelah ia pulang dari lokasi pembuatan MV SHINee. Jiyeon termenung memikirkan bagaimana kalau seandainya semua orang di Korea bahkan di dunia mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya. Mungkin ada yang menerima mereka namun ada juga yang menolak mereka. Selama ini Taemin tidak tau, Jiyeon pernah menerima surat terror dari seseorang yang tidak suka dengan hubungan Taeji di WGM. Jiyeon ingin memberitaukannya pada Taemin, namun ia takut. Jadi Ia terus memendamnya. Jiyeon mengambil headset di tasnya dan memakainya. Ia mendengarkan lagu-lagu yang ada di ponselnya. Jiyeon terus memandangi ponselnya. Melihat isi galeri yang berisi foto-foto dirinya dan Taemin yang ia dapatkan. Jiyeon terkekeh pelan melihat foto Taemin dengan rambut panjangnya.

“yeoppo..” ucapnya pelan.

Pip pip.

Sebuah pesan masuk. Ia melihat dan tersenyum seketika. Taemin mengirimkan pesan untuk Jiyeon.

From: Taeminnie ❤ 

Mianhae, aku baru mengabarimu. Aku baru sampai dorm. Sangat lelah. Ah kau sudah pulang? Jangan lupa cuci muka dan sikat gigi sebelum tidur. Gomawo untuk kehadiranmu tadi, aku sangat bersemangat setelah kau memberikanku sandwich tadi  ❤ saranghae~

Jiyeon tersenyum sepanjang membaca pesan tersebut. Ia mengetik untuk membalasnya namun ada telfon masuk dan itu Taemin. Ia mengangkatnya dan berbicara dengan suara yang cukup pelan.

“yobosseyo”

“Jiyeon-ah, kenapa belum tidur?”

“ne, aku belum sampai dorm. Kau sendiri? Cepat istirahat, kau pasti sangat lelah Taemin-ah”

“kau kan bisa tidur di mobil.”

“aku tidak bisa tidur..”

“kenapa? Memikirkan aku ya?” ledek Taemin. Jiyeon hanya menggerutu.

“aniyo..jangan geer aish.”

“haha mian hanya bercanda. Kalau sudah sampai dorm kau lekas tidur, arachi?”

“ne Lee Taemin!” ucap Jiyeon mantap. Pembicaraan Jiyeon dengan Taemin di telfon membuat Hwayoung terbangun dari tidurnya.

“Jiyeon-ah, bicara dengan siapa?” tanyanya. Jiyeon mengkodekan bahwa ia sedang berbicara dengan Taemin dan Hwayoung hanya mengangguk mengerti.

“Taemin-ah, aku rasa kau harus tidur sekarang, aku tak mau kalau kau sampai sakit, ara?” ucap Jiyeon.

“ne, nae sarang~” ucap Taemin manja. Jiyeon tertawa pelan.

“ne, jaljayo Taeminnie~”

“jaljayo saranghae” kemudian menutup telfonnya. Jiyeon kini merasa sedikit lega berkat telfon dari Taemin. Baginya, mendapatkan pesan singkat dari Taemin saja sudah membuatnya senang apalagi dengan Taemin menelfonnya untuk sekedar menanyakan keadaan.

***

Jiyeon focus pada laptop pinknya dan menunggu sesuatu. Qri yang melihatnya sedikit bingung.

“Jiyeon-ah, mwohae?” tanya Qri.

“menunggu MV SHINee eonni.” Jawabnya singkat. Matanya tetap tertuju pada layar laptop dan tangannya menggenggam erat ponselnya. Qri hanya ber-oh ria mendengar jawaban maknaenya itu.

“ppaliwa…” ucap Jiyeon pada laptopnya.

Tring~

Ponsel Jiyeon berbunyi. Jiyeon mengangkatnya dengan wajah yang sedikit kesal.

“ya! Aku sudah menunggunya sampai larut mengapa belum keluar juga Taemin-ah?” omel Jiyeon.

“sabar sebentar, 5 menit lagi akan rilis, ara?” jelas Taemin. Jiyeon mengangguk pelan.

“Taemin-ah..” panggilnya pelan.

“ne?”

“kumatikan sebentar telfonnya ya.” Ucapnya dan tanpa menunggu jawaban Taemin, Jiyeon segera mematikan telfonnya. Jiyeon membuka akun skypenya. Ia melihat skype Taemin dan sedang aktif. Jiyeon menekan tombol video call. Menunggu sebentar jawaban dari Taemin, dan.

“wae Jiyeon-ah?” ucap Taemin di seberang sana. Jiyeon hanya memandang Taemin dan terdiam.

“Jiyeonnie wae?” tanya Taemin. Jiyeon hanya menggeleng.

“aniyo.” Dengan suara menahan tangisnya. Taemin begitu khawatir mendengar suara Taemin.

“ada masalah? Ceritakan padaku.” Pinta Taemin dengan suara yang terdengar begitu khawatir.

“hiks, bogoshipeoyo Taemin-ah.” Ucapnya dan melepas tangisnya. Jiyeon menutup wajahnya sementara Taemin berusaha menghapus air mata JIyeon dari layar ponselnya.

“ah Jiyeon-ah, uljima.” Ucap Taemin, panik. Jiyeon masih menangis dan melupakan laptopnya seketika. Taemin mendapati hyungnya berteriak memberi tau bahwa MV mereka rilis.

“ah Jiyeon-ah, lebih baik cek laptopmu sekarang. Uljima.” Ucap Taemin menenangkan. Jiyeon mengangkat wajahnya dan melihat kearah ponselnya.

“aku merindukanmu, Taemin-ah..” ucapnya masih dengan isak tangisnya. Taemin tetap memintanya untuk tidak menangis.

“Jiyeon-ah, uljima. Ppali, lihat laptopmu sekarang.” Ucap Taemin dengan senyum khasnya. Jiyeon mengangguk dan melihat laptop. MV SHINee sudah rilis dan Jiyeon focus pada laptopnya. Sesekali ia tertawa kecil melihat Taemin dengan rambut panjang.

“ya Taemin-ah, rambutmu aigoo..” protes Jiyeon. Taemin cukup lega karna mood Jiyeon sudah kembali.

“jadi sudah tidak sedih lagi?” tanya Taemin. Jiyeon menggeleng pelan.

“melihatmu seperti sekarang saja sudah membuat rasa rinduku padamu hilang (?)” ucap Jiyeon manja. Taemin tertawa gemas melihatnya.

“aigoo kyeopta.. Jiyeon-ah, sudah makan?” Jiyeon menggeleng. Taemin menggerutu.

“aish, ppali mokgo!” omel Taemin dengan gaya anak-anaknya.

“jigeum?” tanya Jiyeon. Taemin mengangguk mantap.

“ne! kumatikan skypenya lalu kau makan, ara? Selamat makan.”

“ne, annyeong~” akhiri Jiyeon. Jiyeon mengambil tissue dan membersihkan wajahnya yang basah penuh air mata. Qri yang melihatnya menjadi bingung.

“Jiyeon-ah.memang MV SHINee yang baru rilis itu menyedihkan ya, sampai membuatmu menangis seperti itu?” tanya Qri, polos. Jiyeon hanya diam mendengar pertanyaan eonninya yang sangatlah tidak wajar.

***

Pagi harinya, Jiyeon harus latihan untuk perfom mereka di Jepang nanti. Ia berlatih sendiri karna eonni nya sudah latihan beberapa hari lalu. Jiyeon berlatih keras untuk mengejar ketinggalannya.

“aish, oppa beri aku istirahat 10 menit saja.” Pintanya.

“ok, hanya 10 menit.” Jiyeon mengangguk dan mengambil minum. Meneguk habis air dalam gelasnya. Lelah begitu yang ia rasakan. Jiyeon menyeka keringat dengan handuknya. Jiyeon mengambil ponselnya dan melihat beberapa pesan.

“Taemin, Taemin, Jieun, eo? Ini nomor siapa?” tanyanya pada diri sendiri. Jiyeon membuka pesan dari nomor yang tak ia kenal. Hanya pesan kosong yang terlihat. Jiyeon membiarkan pesan itu dan membuka pesan dari kekasih dan sahabatnya. Jiyeon tersenyum sendiri melihat pesan gambar yang Taemin kirimkan.

“that’s why I love him. He’s my moodboster. Walau kadang menyebalkan harus bertengkar hanya karna masalah kecil namun ya dia tetap Lee Taemin yang kusayang.” Ucap Jiyeon.

“Jiyeon-ah, waktu istirahatmu habis.” Panggil pelatihnya. Jiyeon menaruh ponselnya dan berlatih kembali.

10 jam sudah Jiyeon habiskan untuk latihan. Ia dan ini sudah pukul 7 malam. Jiyeon keluar dari tempat latihannya dan mendapati seseorang yang terlihat aneh. Memakai jaket tebal, topi dan syal untuk menutupi wajahnya. Jiyeon mencoba mendekatinya dan begitu terkejut melihat kedatangannya.

“ya…kenapa kau seperti ini aish.” Omelnya. Jiyeon membuka syal orang tersebut dan mendapati Taemin sedang tersenyum kekanakkan.

“kekeke agar tak ketahuan maka dari itu aku seperti ini Jiyeon-ah.” Jiyeon segera mengajak Taemin masuk ke ruang latihan yang sudah sepi. Jiyeon meminta managernya untuk menunggunya di mobil. Mereka masuk ke tempat latihan dan duduk bersama.

“kenapa kau kesini?” tanya Jiyeon. Taemin melepas jaketnya.

“panas sekali. Aku? Kesini? Memangnya tidak boleh?” tanya balik Taemin. Jiyeon menggeleng.

“aniya. Maksudku kau terlalu tiba-tiba untuk muncul dihadapanku seperti ini, jinjja..” jelas Jiyeon. Taemin hanya terkekeh.

“kemarin siapa yang menangis merindukanku?” ledek Taemin. Jiyeon mejitak kepala Taemin.

“ya! Jangan kau bahas soal video callku kemarin, aish.” Taemin tetap tertawa melihat Jiyeon seperti itu.

“aigoo, kau sangat menggemaskan bila seperti ini –mencubit pipi Jiyeon- kekeke.”

“ya, appo –melepas tangan Taemin-“ ucap Jiyeon manja dan mengelus pipinya pelan. Semakin Jiyeon bertingkah seperti itu semakin gemas Taemin melihatnya.

“Jiyeon-ah, aku haus. Bisa tolong ambilkan aku minum –aegyo-?” Jiyeon membenci hal itu dan segera mengambil minum untuk Taemin. Taemin semakin senang melihat Jiyeon seperti itu.

“ya, neo wae? Memang kenapa kalau aku beraegyo? Itu sudah kewajibanku sebagai maknae untuk beraegyo.” Protes Taemin.

“ya! Aku juga maknae tetapi jarang beraegyo seperti  itu.” Bela Jiyeon.

“aish, kotjimal. Memangnya aku tak pernah tau kalau kau juga suka beraegyo eo?” balas Taemin.

“eo, kau. Ah, kau sering melihatku ya. Mengakulah.” Ledek Jiyeon. Taemin hanya tergagap tak bisa menjawab pertanyaan Jiyeon.

“a-aniyo. Aku hanya beberapa kali melihatmu seperti itu tapi kau memang seperti itu kan?” masih tak terima kekalahan, Taemin terus mengantam Jiyeon dengan pertanyaan konyol. Hal seperti inilah yang sering membuat mereka bertengkar tak karuan.

“kotjimal. Taemin sering melihatku dimanapun aku berada. Jangan bilang kau juga ikut daftar dalam fansiteku ya?” semakin menjadi Jiyeon meledeki Taemin. Taemin menyerah dan kemenangan kali ini berada ditangan Jiyeon. Jiyeon tertawa lepas dan menari-nari tak jelas dan terus mengatakan ‘aku menang’. Taemin memperhatikan Jiyeon dengan tatapan kesalnya.

“ne, kali ini aku mengalah –menghampiri Jiyeon-“ aku Taemin dan ia ikut menari tak jelas bersama Jiyeon.

“ya, Taemin-ah ajarkan aku dance Sherlock.” Pinta Jiyeon. Taemin melipat kedua tangannya di dadanya dan menggeleng cepat.

“shireo!” ucapnya.

“jebal~~~” pinta Jiyeon dengan jurus andalan, aegyo.

“ani. Poppo dulu –menunjuk pipinya-“ ucap Taemin dengan angkuh. Jiyeon terkejut melihat tingkah Taemin.

“ya…”

“mau kuajarkan, poppo terlebih dahulu.” Masih dengan senyum nakalnya. Jiyeon membeku seketika.

“ya, kau serius Taemin-ah?” tanya Jiyeon sedikit cemas. Taemin mengangguk cepat.

“Ingin aku ajarkan dance Sherlock, berikan aku cium di pipiku sekarang juga~” pintanya dengan manja.

Jiyeon mendekat kearah Taemin dengan malu-malu. Mendekatkan wajahnya pada wajah Taemin dan..

Chu~

Bibir Jiyeon menempel pada bibir Taemin. Taemin terkekeh telah menipu Jiyeon.

“ya! Lee Taemin!!” ucapnya kesal. Taemin hanya tertawa kegelian melihat Jiyeon marah.

“aigoo, baby dino.” Ucapnya dengan tawa yang sangat geli hingga terkulai di lantai. Jiyeon dengan kesalnya mencubit sekujur tubuh Taemin dengan kesal.

“aigoo, appo Jiyeon-ah. Ahahaha jinjja appo. Ne ne aku salah mianhae.” Ucap Taemin.

“kau mengambil ciuman pertamaku eo?” ucap Jiyeon. Taemin terkekeh.

“ciuman pertamamu kan dengan actor Yoo Seungho.” Balas Taemin. Jiyeon menepuk jidatnya.

“aigoo, aku lupa akan hal itu.” Sementara itu, Taemin mengelus2 lengannya yang sakit akibat cubitan maut Jiyeon. Taemin dengan manjanya menaruh lengannya di paha Jiyeon.

“jinjja appo –mengelus lengannya-“ ucapnya dengan aegyo. Lagi dan lagi Jiyeon benci melihatnya. Jiyeon mengelus pelan lengan Taemin.

“ne, mianhae. Lagipula aku tak mencubitmu dengan keras, aish.” Bela Jiyeon. Taemin hanya bertingkah terlalu lebay (?) agar mendapat perhatian Jiyeon.

“tapi ini sangat sakit.” Jiyeon menahan kesalnya melihat Taemin seperti itu.

“ya, jangan berbicara seperti itu Lee Taemin, atau kau akan kucubit lagi.” Taemin menahan tangan JIyeon.

“ye ne ne jangan cubit aku seperti tadi, kau tak lihat badanku kurus seperti ini. kau mencubitku langsung ke tulang, ara?” ucap Taemin yang cukup berlebihan. Jiyeon melepas tangan Taemin dan beranjak pergi dari tempat latihan. Taemin ikut beranjak dan menahannya untuk tidak pergi.

“ya, kau mau kemana?” tanya Taemin. Jiyeon mengacuhkannya dan mematikan lampu tempat latihan. Taemin menahannya untuk tidak pergi.

“kajima –menahan tangan Jiyeon-.” Jiyeon berhenti dan membalikkan badannya.

“wae?”

“kau marah padaku?” tanya Taemin. Jiyeon menggeleng.

“lalu? Kenapa seperti ini?” tanya Taemin kembali.

“aku hanya tak suka melihatmu beraegyo.” Ucap Jiyeon jujur. Taemin mengelus pipi Jiyeon pelan.

“waeyo?”

“kau jauh lebih kyeopta kalau seperti itu. Aku tak kuat melihatnya..” Taemin tertawa pelan dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jiyeon.

“ani. Kau jauh lebih kyeota dibanding diriku, baby dino.” Ucap Taemin. Jiyeon memanyunkan bibirnya.

“kenapa memanggilku baby dino, eo?”

“karna kau seperti dino, rawr ganas –tertawa-.” Jiyeon tak terima di bilang ganas, ia menginjak kaki Taemin.

“ya, appo. Kenapa hari ini kau seperti ini padaku terus eo?” Jiyeon menatap Taemin dalam gelap.

“karna hari ini kau sangat menyebalkan –pouting-.” Taemin mencubit hidung Jiyeon.

“aku merindukanmu makanya aku menyebalkan seperti ini.” ucap Taemin yang membuat kedua pipi Jiyeon memerah. Mata mereka terus bertemu.

“jinjja?” tanya Jiyeon. Taemin mengangguk mantap. Taemin mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan menunjukkan sesuatu. Jiyeon melihat pesan dari semua member SHINee yang berisikan

Key: kau boleh keluar sampai pukul 10.
Jonghyun: pergi dan temuilah.
Minho: hati-hati dijalan. Lakukan penyamaran dengan baik.
Onew: hyung menunggumu di mobil.

Jiyeon tertawa melihat pesan terakhir dari Onew. Taemin mengerutkan keningnya heran. Jiyeon berhenti tertawa agar tidak membuat Taemin menjadi semakin bingung.

“jadi kau kesini benar karna merindukanku? Eo? Dan meminta hyungmu untuk mengijinkanmu pergi menemuiku?” ucap Jiyeon dengan sederet pertanyaan. Taemin mengangguk mantap.

“ne..” ucapnya pelan.

Suasana terasa berbeda dengan keheningan yan terjadi diantara keduanya. Entah apa yang mereka berdua pikirkan. Ditempat gelap dan sepi seperti ini. Taemin semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh Jiyeon. Jiyeon sedikit demi sedikit jalan mundur ke belakang dan merapat pada tembok. Memori Jiyeon teringat pada saat dirinya seperti ini dalam MV Lies. Taemin mengelus pipi Jiyeon. Jiyeon menahan tangan Taemin.

“wae?” tanya Jiyeon. Taemin menggeleng.

“aniyo.” Jawabnya pelan. Jari-jari Taemin menyentuh bibir Jiyeon. Jiyeon merasa jantungnya begitu berdebar kencang saat jari-jari Taemin menyentuh bibirnya.

‘igeo mwoya..’ ucap Jiyeon dalam hati.

“Jiyeon-ah..” panggil Taemin.

“n-ne?” jawabnya gugup. Taemin tersenyum dalam kegelapan dan mengecup pipi Jiyeon pelan. Jiyeon tak dapat berbicara apapun. Ia hanya terdiam. Jiyeon merasakan sesuatu menyentuh bibirnya. Basah. Taemin mencium bibir Jiyeon dengan lembut. Jiyeon terkejut dan masih terdiam. Taemin terus menciumnya hingga akhirnya Jiyeon membalas ciuman Taemin. Tangan Taemin diletakannya pada tembok sementara Jiyeon melingkarkan tangannya ke leher Taemin. Mereka asyik dengan aktivitas bibir mereka.

Tring~

Ponsel Taemin berbunyi dan membuat kegiatan mereka terhenti. Taemin mengambil ponselnya dan mengangkat telfon.

“ne hyung. Sebentar lagi ne. arasseo.” Kemudian mematikan telfonnya.

“nugu?” tanya Jiyeon.

“Onew hyung. Sudah memintaku untuk kembali.” ucapnya. Jiyeon melihat jam di ponselnya.

“sudah pukul 9, sebaiknya kau pulang.” Ucap Jiyeon. Taemin menampakkan wajah kecewanya dalam kegelapan, namun entah Jiyeon masih melihat kekecewaan pada Taemin.

“gwaenchana. Nanti kalau syuting WGM kita akan bertemu lagi.” Ucap Jiyeon menenangkan. Taemin tersenyum dan mengangguk mengerti. Jiyeon mengecup pipi Taemin sebelum mereka pergi untuk pulang.

“jaljayo Taemin-ah..”

“jaljayo. Lekas istirahat.” Jiyeon menangguk.

“kau juga.” Taemin mengenakan jaket dan syal mereka agar tak terlihat opelh siapapun. Mereka berjalan keluar bersama.

“Jiyeon-ah..” panggil Taemin. Jiyeon menolehnya kembali.

“wae?”

“eo..jangan pernah meninggalkanku.” ucapnya dengan nada yang sedikit takut. Jiyeon mengerti maksud Taemin dan menghampirinya. Jiyeon memegang wajah Taemin yang tertutup oleh syal itu.

“tidak akan pernah.” Ucapnya jujur dan tersenyum. Taemin tersenyum dalam balutan syal. Jiyeon pergi menuju mobilnya, begitu juga dengan Taemin. Mereka masuk ke dalam mobil masing-masing dengan perasaan yang tak dapat diartikan. Selama perjalanan pulang, Jiyeon terus memegang bibirnya.

‘ia menciumku..’ gumamnya. Manager yang bingung melihat Jiyeon seperti itu menjadi takut. Takut jika Jiyeon menjadi stress dengan latihan yang ganas untuk hari ini.

“Jiyeon-ah, jangan tersenyum seperti itu.”

“wae oppa?”

“itu menakutkan.” Jiyeon hanya tersenyum dan menghiraukan ucapan managernya tersebut.

Sementara di lain mobil.

Onew terus berbicara sepanjang perjalan pulang pada Taemin. Taemin hanya terdiam membayangkan ia mencium Jiyeon seperti tadi. Itu memang bukan ciuman pertama bagi Jiyeon, namun ini ciuman pertamanya. Begitu terkesan. Ciuman pertama Taemin untuk seseorang yang disayangnya. Taemin terus tersenyum dan menghiraukan Onew.

“Ya, Taemin-ah. Kau mendengarkanku bicara tidak?” Taemin terkejut dan memandang Onew dengan tatapan tak mengerti.

“memang kau bicara apa hyung?” tanyanya polos. Onew menghembuskan nafas panjangnya dan diam karna kesal. Taemin tak peduli Onew marah dengannya atau tidak, baginya hari ini hari yang paling bahagia. Taemin melihat ponselnya dan membaca suatu pesan. Pesan dengan nomor tak dikenal. Taemin membacanya dan merasa sangat takut dan khawatir.

‘aku takkan melepaskannya, sampai kapanpun’ gumam Taemin.

TBC

DON’T BE A SILENT READER ^^